Setelah berpamitan, kami langsung pergi meninggalkan desa Patuanan dan di lanjutkan ke desa Tarikolot, sinanghaji, dan langsung ke desa weragati. Saat di perjalanan menuju desa Weragati, kami di lihat banyak orang terutama anak-anak yamg hendak pergi ke sekolah meraka melihat kami dengan agak heran,,yaa itu yang kami lihat dari raut wajah mereka. Tetapi kami menganggapnya biasa saja dan sesekali melontarkan senyum. Di desa Weragati juga kami mendapatkan sedikit masalah. Karena ada perbedaan paham di antara kami. Tapi itu semua dapat kami atasi dan kami berjalan bersama-sama tanpa ada perbedaan paham lagi.
Perjalanan dari weragati menuju desa Trajaya sangat melelahkan juga terasa sangat lama mungkin karena jalannya yang terlalu panjang dan matahari sudah mulai berada di atas kepala. Meski begitu, kami terus berjalan dan sesekali istirahat sejenak di pinggir jalan untuk menghilangkan rasa capek.
Alhamdulillah saat waktu dzuhur tiba kami sudah berada di desa Singawada. Dan itu berarti kita harus pergi ke 1 desa lagi. Di desa Singawada kami solat dzuhur berjamaah dan istirahat untuk mengisi perut yang kosong. Sekitar 30 menit kami istirahat kami harus melanjutkan perjalanan yang tinggal beberapa kilo lagi. Kami bergegas dengan semangat.
Di desa terakhir kami bertemu dengan kelompok 1 yang sudah lebih dulu datang. Dan kami saling berpelukan melepas rindu yang sudah tak tertahan lagi. Saking bahagianya ketemu dengan mereka, kami pun tak sadar air mata jatuh dengan sendirinya. Sebelum kami berbagi cerita, kami harus menuju kepala desa untuk meminta tandatangan bukti kita singgah di desa Sadomas. Setelah itu kami berbagi cerita dan menunggu kedatangan ARYAKIBAN yang yang pergi lebih dulu dari kami tetapi malah mereka yang datang terakhir.
Selagi menunggu, kami semua mendapatkan kabar jika ARYAKIBAN masih berada di desa Pajajar. Padahal waktu magrib tiba sesaat lagi. Kami sangat menghawatirkan mereka bagaimana jika mereka datang di saat malam dan bagaimana jika mereka tidak datang ?. Perasaan kami campur aduk dan gelisah menunggu kedatangan mereka. Karena magrib tiba, kami langsung melaksanakan solat juga tak lupa berdoa agar mereka selamat dan bisa datang ke desa Sadomas.
Yang kami tunggu tak datang juga hingga waktu isya. Dan setelah solat isya mereka datang akhirnya doa kita terkabul. Tangis, haru, hawatir, rindu, senang, semua jadi satu. Kami saling bersalaman melepas rindu, mengapa tidak berpelukan ?. karena kita bukan muhrim.
Disaat itu kami merasa bertemu dengan keluarga yang terpisah sekin lama. Dan untuk menyambut kedatangan ARYAKIBAN, kami menyanyikan sebuah lagu yang mewakili perasaan kami.
sekian lama,,kami menunggu,,
untuk kedatanganmu
welcome to ARYAKIBAN..
kami menunggu kedatangan mu ooo
1 hari tak bertemu..hati rasa rindu..
2 hari tak bertemu..hati rasa resah...
Kini tiba saatnya kita jumpa
berbagi kisah cerita....tentang kita
saat ini kita, kembali bersama....untuk mi disini
Tu..njukan bahwa kita semua bersaudara....
luka mereka luka kita semua...
Tu..njukan tunjukan oleh kita...
derita mereka, derita kita juga
Walaupun lagunya tidak bagus tetapi itu dapat mewakili perasaan kita semua.
I LOVE ARYAGALUH
to be kontinue
Tidak ada komentar:
Posting Komentar